Rabu, 23 April 2014

Pernik Siksa Pedih Seputar PENYONTEK

Menyontek jelas sebuah kecurangan. Menyontek, dalam berbagai bentuknya, jelas merupakan "musuh utama kesuksesan". Ia bisa saja dilakukan secara sembunyi - sembunyi, tapi ada juga yang berani didepan banyak pasang mata. Ia bisa melibatkan orang per orang, atau bisa juga melibatkan sekelompok orang yang berkomplot, Na'udzubillahimindzalik.
Maka berikut petikan pandangan dari Dr. Husein Syahatan mengenai menyontek, yang diambil dari "Kiat islami meraih prestasi". Ayo kita awali dari beberapa contoh bentuk menyontek:

1. Memindahkaninformasi contekan dari sumber lain (kertas kecil, buku dsb) ke lembar jawaban.
2. Memberi bantuan jawaban ke teman.
3. Pengawasnya beri bantuan.
4. Soal ujian bocor sebelum waktunya.
5. Sekelompok orang mengancam atau marah-marah pada pengawas, agar membiarkan pelanggaran menyontek terjadi (Astagfirulloh).

Para Penyontek itu, tentu saja punya alasan untuk membenarkan pelanggaran menyonteknya. Seperti juga kaum kafir beralasan macam-macam menentang para Rasul. Entah dengan mengatakan mereka tukang sihir, sekadar mencari pengikut, bahkan mengaitkannya gila. Hati-hati, mungkin kamu bisa tertulari wabah menyontek ini memang kedengarannya masuk akal. tapi, kalau mau kita renungkan benar-benar, ternyata hanya omong kosong belaka.

INI CONTOH ALASANNYA :
1. Menyontek untuk mempertahankan posisi/prestasi. Karena ia beranggapan bahwa semua juga menyontek, daripada ia kalah nilai/rankingnya, ia pun ikut menyontek. wah, itu jelas salah! syaiton terkutuk memang pintar merayu manusia untuk menganggap benar apa yang seharusnya salah. ada 100 lelaki, 99 diantaranya pacaran, sedangkan yang satu tidak, mana yang dianggap aneh? Betul, yang 1 orang. tapi mana yang dianggap benar dipandangan Alloh?? wah, kamu benar sekali, hehehe, jelas yang 1 orang itu, karena menjaga diri dari perbuatan (yang mendekati) zina. Yang 99 orang walaupun mayoritas, tetap saja dosa di mata Alloh. Maka pertanyaannya, siapa yang besok menguasai pengadilan hari akhirat? Siapa yang kan memutuskan seseorang itu salah atau benar?

2. Alasan 'Membantu' karena pelajar/mahasiswa/peserta ujian kewalahan. Wah, ini namanya penjerumusan! entah yang memberi 'bantuan' itu sesama peserta, pengawas, panitia atau pihak lain (kadang ada yang berani menentang Alloh dengan menjadi joki ujian! dikiranya Alloh gak melihat??) membantu apa? ketika seseorang memberi contekan pada peserta ujian, maka ia sedang menghancurkan masa depan dunianya dan (pasti!) akhiratnya. Kerugian Pertama, ia belajar mematikan potensi diri sebenarnya dari peserta ujian tersebut (termasuk otaknya yang punya kemampuan luar biasa!) dengan tidak memakainya secara benar dan optimal! kerugian Kedua ia sedang terlibat proses tipu menipu yang telah jelas statusnya: berdosa "siapa yang menipu kami maka ia bukan termasuk golongan kami; pembuat makar dan tipu daya akan masuk neraka". (HR. Thabrani dan Ibnu Majah). Kerugian yang Ketiga, ia menjadi 'tempat bergantung' orang dalam perbuatan menentang Alloh. Apakah ia mau menjadi fir'aun selanjutnya? Apa yang akan ia katakan kalau besok Alloh 'Azza wa jalla menyanyainya saat ia berhadapan langsung di hari perhitungan kelak?

3. Ungkapan kasih sayang, begitu kata mereka yang memberikan atau mengusahakan contekan. "Saya membantu mereka karena saya sayang mereka". Stop! kasih sayang apa itu? kasih sayang apa yang menjerumuskan orang yang dikatakannya "saya sayangi!" ke dalam pedihnya kebodohan dunia dan keabadian api neraka??? itu jelas bukan kasih sayang. Itu hanyalah angan-angan orang yang salah menempatkan arti 'kasih sayang'. Apakah kita akan meminumkan pada teman kita racun walaupun ia teramat kehausan??

COBALAH AMATI APA YANG TERJADI PADA PARA PENYONTEK ITU. AMATILAH PENGARUHNYA  PADA MEREKA DAN UMAT MANUSIA!

1. Lahirnya sosok pecundang dimasyarakat, orang-orang yang tidak berkompeten dibidangnya. Berapa banyak pasien yang meninggal gara-gara dokter-dokter penipu?
2.  Kamu bisa bayangkan berapa banyak yang sakit hati gara - gara usahanya yang jujur dan sungguh-sungguh dikalahkan oleh mereka yang 'berhasil' karena menyontek?
3.  Banyak posisi penting yang diduduki oleh orang yang tidak mampu. Padahal, mereka menempati posisi-posisi strategis yang mengurusi kepentingan banyak orang. akibatnya, banyak penyelewengan dan banyak ketidakberesan.

SUMBER: LDK ATTARBIYAH STKIP Garut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Dani Nurin
Bukan sekedar mengejar kelengkapan, tapi hanya untuk mengejar dan membagi kebaikan